Pada suatu pagi di Oktober ini, layar ponsel saya berkedip, tanda ada surel yang masuk. Surel ini berisi undangan untuk menghadiri sebuah konferensi di London. Nggak terlampau penting sih dalam cerita ini dimuat tentang konferensi tersebut, karena saya mau cerita tentang perjalanan di London menggunakan London Tube (disini bisalah disamakan dengan Commuter Line)
Di 29 Oktober pada tengah malam, saya menjejakkan kaki di Bandara SHIA, karena pesawat yang akan membawa saya dan mas Enda terbang pada 30 Oktober dini hari atau tepatnya pukul 00.30. Perjalanan kali ini adalah perjalanan yang kedua kalinya bagi saya mengunjungi Eropa. Dan keduanya punya kemiripan, kunjungan pada saat cuacanya sama sekali tidak bersahabat bagi orang – orang yang berasal dari negeri dimana matahari sangat melimpah.
Dan the show must go on, setelah sempat transit di Doha dan akhirnya pukul 11 sampai juga di Bandara London Heathrow. Urusan imigrasi kelar dan tuker uang juga kelar, maka perjalanan dilanjutkan untuk langsung mencoba menggunakan London Tube. Kebetulan Bandara London Heathrow ini memiliki beberapa pilihan kereta seperti kereta ekspress atau kereta komuter yang di London disebut Tube. Mungkin karena bentuknya yang mirip kapsul makanya disebut dengan tube.
Saya sempat bengong ngeliatin tempat penjualan tiket tube, tapi bukan karena nggak ngerti, tapi mesin penjual tiketnya hanya menerima uang koin. Sementara saya cuma punya uang kertas. Ya akhirnya setelah tanya – tanya, antri juga di loket penjualan tiket. Ya meskipun harus antri tapi antriannya tidak sepanjang antrian di loket Commuter Line
Setelah dapat kartu oyster yang mirip – mirip sama kartu multitripnya Commuter Line, ya kita mulai masuk di Gate Elektroniknya. Eh iya ada gate elektornik khusus buat difabel dan kereta bayu
Meski ada kartu single trip tapi sebenarnya enakan pakai kartu oyster karena tarifnya jauh lebih murah, meskipun ada depositnya juga sebesar 5 pound
Hal yang menarik sebenarnya begitu banyak informasi yang tersedia, termasuk informasi yang tersedia di peron tentang kapan kereta jurusan tertentu datang dan waktu kedatangannya
Informasi tidak hanya tersedia di stasiun dan peron tapi juga di dalam keretanya.
Nah, keretanya sendiri sebenarnya kecil muatannya. Sepertinya lebih gede daya tampungnya Commuter Line sih
Tapi yang jelas sih, para penumpangnya antri dengan tertib saat mau masuk kereta dan mendahulukan yang mau keluar
Seperti biasa, kalau penuh ya penuh saja, ya nggak sepenuh kereta Commuter Line sih. Penyebabnya mungkin kereta tubenya banyak dan tingkat ketepatan waktunya luar biasa. Padahal kalau lihat jumlah linenya lebih rumit sih ketimbang rutenya Commuter Line
Jadi, mari kita berharap dan terlibat untuk perbaikan yang positif buat Commuter Line kita
One Comment Add yours