Sebagai penumpang Commuter Line yang setia, tentu kita semua punya pengalaman berhadapan dengan penumpang Commuter Line yang menyebalkan. Bukan karena mukanya nyebelin sih, tapi lebih kelakuannya yang nyebelin.
Apa saja kelakuan penumpang Commuter Line yang nyebelin? @vennyindri memberikan versi seperti ini:
1) penumpang yang tidak sabar menunggu penumpang yang hendak turun. Ini cukup menyebalkan, karena sebenarnya kalau kita mau minggir dan mendahulukan penumpang yang akan keluar, proses naik-turun Commuter Line akan lebih cepat dan tidak perlu diwarnai insiden salimg dorong dan saling memaki antar penumpang.
2) penumpang di dekat pintu yang malas memberikan jalan kpd penumpang yang akan turun, ini jg menyebalkan dengan alasan yang sama seperti poin pertama. Kalau mereka mau minggir dan turun sejenak, proses naik-turun penumpang akan lebih cepat dan lancar.
3) duduk di lantai dan/atau menggunakan kursi lipat. Kalau kereta masih longgar mungkin masih bisa dimaklumi (walaupun sebenarnya dilarang). Tapi kalau kereta sudah mulai padat namun oknum2 ybs tetap bertahan dalam posisinya yang tadi, ini sangat merugikan penumpang lain. They’re wasting space.
4) meludah dan/atau buang sampah sembarangan di dalam Commuter Line. Selain tidak sopan dan mencemari Commuter Line, juga membuat penumpang lain tidak nyaman
5) membawa tas superbesar. Memang sih besar/kecilnya barang bawaan itu menjadi urusan dan tanggungjawab masing2. Tp kalau kita bisa membawa barang yang lebih sedikit dan tas yang lebih kecil untuk bekerja, mengapa tidak? Apalagi kita sudah tahu kereta selalu penuh. Dgn membawa barang bawaan yang lebih praktis akan membantu mengurangi kepadatan kereta serta memberi sedikit ruang bernafas bagi penumpang lain
6) memaksa duduk di sela2 penumpang lain meskipun tahu space nya sempit (baca: nyempil). Karena kalau duduk nyempil otomatis kaki jadi lebih maju sehingga wasting space dan mengganggu penumpang lain.
cara mengatasi;
1. Dengan jurus “sikut terbang”. Arahkan sikut ke depan, sambil maju…. Insya Allah yg nyamber kita justru kesamber balik. Note: jika ada penumpang model nomor 2, berarti mesti keluarin tenaga 2x lipat….mendorong yg di pintu dan yg mau naik
2. Penumpang jenis ini bisa diatasi dengan jurus “bemper tapak”. Arahkan telapak tangan ke depan, jadikan semacam ‘bemper’ kita dan…. dorong saat pintu terbuka. Oia, sebisa mungkin pakai upaya ‘persuasif’ dengan meminta mereka minggir terlebih dahulu (sebelum KRL sampai Peron)…jika tidak ngaruh, gunakan jurus “Bemper Tapak”
3. Yang ini juga ngeselin. Bisa diatasi dengan buang angin (resiko jadi bumerang kalau AC tidak nyala/sirkulasi g bagus) atau goyang2kan kaki sambil senggol sedikit. bilang aja “ga sengaja”…masih marah? bilang aja “siapa suruh duduk disitu?? kesenggol marah”
4. Yang meludah itu sumpah memuakan. Menjijikan. Untuk membuang sampah, sekalian kritik ke KCJ yang ga sediain tempat sampah di rangkaian.
5. Yang ini debatable. Karena kita g tau urgensi dia bawa bawaan banyak. Lha klo emang darurat misalnya bawa obat/peralatan yg dibutuhkan sesegera mungkin ya apa daya. Meski begitu, kalau bawa bawaan banyak sebisa mungkin ikut “Kereta Balik” jadi dapat duduk. Bawa bawaan banyak tapi g dapet duduk itu sangat merepotkan si pembawa dan orang disekitarnya.
6. Yang ini biasanya emak2 nih hehehe. Klo nyempil trus anteng sih oke, kadang2 abiz nyempil mereka geser2 sehingga lama2 jadi kita yang nyempil.
Mau aman dan nyaman NAIK UMUM? follow @naikumum
LikeLike
menarik juga nih tips2nya 😀
LikeLike