Sepenggal Jejak Yang Tertinggal di Tangerang


Akhirnya, jadi juga acara #turkrl  di awal 2014 ini. Tur ini terpaksa dilakukan di Sabtu, 15 Maret 2014, mengingat sejak Januari sampai dengan Februari, cuaca masih tidak menentu di Jakarta dan juga sekitarnya. Lagipula, dengan cuaca tidak menentu, jadwal KRL pada umumnya mengikuti kondisi cuaca juga.

Sesuai pengumuman sebelumnya, #turkrl kali ini akan menjelajahi kawasan Tangerang, tepatnya ke Klenteng Boen Tek Bio dan Museum Benteng Heritage. Awalnya ada 8 orang yang mau ikutan jalan – jalan naik KRL. Setidaknya itulah yang terdaftar di list saya yaitu @irdaaahaha @ternyataFidi @adi_abaw @ilmailma @kiutzi @saintpooney @tammiprasetyo @wahyudhea dan @zouhdee. Seperti biasa, pada saat injury time, sejak mulai pukul 7.40 sms di ponsel saya berbunyi pertanda pasti ada yang batal ikutan #turkrl hehehehe.

Baiklah, toh jalan – jalan sama 6 orang lainnya juga ok. Sampai di Stasiun Manggarai saya ketemu sama @ternyataFidi @saintpooney dan @wahyudhea. Nggak lama ketemu sama @kiutzi yang ngajak pasukannya yaitu @talago_edelweis @miracleofaurora @aydaa_achmad @cpamungkas @PoMartie @nggaaa @huanlegend dan dua lagi yang nggak bisa ditemukan akun tuiternya. Dan terakhir ketemu sama @irdaaahaha dan @ilmailma. Sementara @zouhdee dan Amy memilih ketemuan di Stasiun Duri.

Dan berangkatlah kita semua menuju Stasiun Duri dari Stasiun Manggarai menggunakan KRL LoopLine

Sampai di Stasiun Duri, semua orang akhirnya terkumpul yaitu @ternyataFidi @saintpooney @wahyudhea @kiutzi @talago_edelweis @miracleofaurora @aydaa_achmad @cpamungkas @PoMartie @nggaaa @huanlegend @irdaaahaha @ilmailma dan @zouhdee serta tiga lainnya yang sayangnya tidak bisa ditemukan jejaknya di TimeLine.

Dari Stasiun Duri, kita semua menunggu KRL ke arah Tangerang. Cukup lama waktu menunggunya, dan rata – rata dihabiskan untuk ngobrol dan chit chat sih. Ketika KRL yang membawa kita semua ke Tangerang datang ya tentu masuk semua kan, kalau nggak ya pasti ada yang ketinggalan. Sepanjang perjalanan dari Duri ke Tangerang saya mengamati bahwa rel kereta antara Duri dan Tangerang sudah double tapi entah kenapa saat ini kedua rel tersebut tidak digunakan secara bersamaan.

naik-krl-di-stasiun-Duri

Sampai di Stasiun Tangerang ternyata langsung di sambut hujan. Berhubung hujannya cukup deras, akhirnya ya pada foto – foto lagi di dalam Stasiun Tangerang.

 menunggu-hujan-reda-di-stasiun-Tangerang

Nah, pada saat foto – foto ini, secara tiba – tiba ada PKD yang mendekati kami dan memberi tahu bahwa untuk mengambil foto harus perlu ijin. Saya mendekati petugas PKD tersebut dan bilang kalau memang perlu ijin, saya bersedia untuk mengurusnya asal ditemani oleh petugas PKD tersebut.

Bukan apa-apa, ini bukan kejadian sekali saya ditegur seperti itu, alasannya sangat sederhana karena ada yang bawa kamera SLR/DSLR. Padahal semuanya juga bisa lihat, kamera – kamera atau pengambilan foto ditujukan terutama ke rombongan. Tapi kalau ditanya soal ijin kemana, semua jawabnya ke stasiun. Dan kalau ditanya aturannya dimana bisa dilihat pasti bingung.

Setelah berkali – kali petugas PKD itu bilang kudu perlu ijin dan setelah berkali – kali juga saya bilang bahwa saya berkenan mengurus ijinnya asal ditemani dan jelas ke mana dan siapa yang harus ditemui untuk ijinnya, akhirnya si petugas PKD itu bilang kalau buat foto orang boleh tapi buat foto stasiun tanpa orang tetap perlu ijin lalu si petugas itupun melangkah pergi

Baiklah, lupakan kejadian “ajaib” tadi dan hujanpun berhenti tak lama setelah si petugas PKD itu juga memilih pergi dari rombongan kami.

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s