Terkadang, ada saja orang yang menanyakan apa sih sebenarnya konsep dari Tur KRL (#turkrl) itu sendiri? Karena masih cukup banyak orang yang mengira bahwa Tur KRL adalah program tur yang ajeg dengan narasumber khusus dibarengi dengan kegiatan yang khusus yang dilakukan dengan menggunakan KRL sebagai moda transportasi utama. Selain itu masih banyak juga yang mengira bahwa untuk ikut kegiatan Tur KRL diperlukan semacam sign up fee dan wajib mengikuti rangkaian acara sampai selesai
Pada dasarnya Tur KRL lebih mirip dengan ajang kopdar atau kopi darat yang digelar secara rutin untuk mempertemukan para pembaca jakartabytrain.com atau para anggota dari jbtmilis. Karena Tur KRL adalah ajang kopdar maka desain yang menonjol dari Tur KRL adalah pertemuan, perkenalan, dan menikmati jalan – jalan serta tak lupa berbagi cerita dan bercanda di sepanjang perjalanan.
Tentu saja karena desainnya seperti itu tak perlu ada sign up fee ataupun kewajiban untuk ikut dalam seluruh rangkaian acara. Dan juga tak perlu penyediaan makanan, kaos, minuman, atau dress code yang biasanya menjadi menu wajib dalam berbagai rangkaian kegiatan seperti tur yang biasanya digagas oleh banyak pihak.
Karena Tur KRL pada dasarnya adalah kopdar, maka yang dipentingkan adalah kesediaan setiap orang untuk mengurus keperluannya sendiri (makanan, minuman, dan perlengkapan pribadi) dan juga flexibilitas dalam seluruh perjalanan. Sulit rasanya kalau ada yang sangat kaku dalam jadwal karena sekali lagi, ini bukanlah sebuah program yang ajeg tapi hanya sekedar kegiatan kopdar.
Karena kopdar pula, maka biaya yang muncul sepanjang perjalanan sangat ditentukan oleh yang mau ikutan kopdar itu sendiri. Mau menjadi mahal atau murah, itu semua adalah pilihan bebas yang bisa diambil oleh setiap orang yang ikut Tur KRL.
Begitu juga soal waktu, mau hadir ataupun tidak, mau ikut terus sepanjang perjalanan atau berhenti di tengah perjalanan semua itu soal pilihan bebas dari semua orang. Karena sekali lagi intinya adalah kopdar
Kenapa juga kopdarnya perlu di stasiun dan pakai KRL? Sebenarnya soal stasiun itu karena misi utamanya adalah peserta kopdar jalan-jalan menjelajahi Jakarta dengan KRL, karena itu tempat pertemuan pertama selalu diawali di Stasiun KRL dan utamanya Stasiun Manggarai. Kenapa kudu di Stasiun Manggarai, ini sih lebih karena semua orang sepertinya mudah menemukan stasiun Manggarai ketimbang stasiun lainnya. Dan juga letak dan posisi Stasiun Manggarai yang boleh dikatakan sebagai Central Interchange Station yang memudahkan pergerakan perjalanan kemanapun kita mau.
Kadang ada juga pertanyaan apakah harus selalu menggunakan KRL? Enggak juga tapi unsur utamanya adalah menggunakan KRL. Dalam setiap Tur KRL sama sekali tidak diharamkan untuk mencampurkan dengan moda transportasi umum lainnya, namun fungsinya hanya sebagai feeder terhadap KRLnya itu sendiri.
Dan yang paling penting dari misi Tur KRL selain kopdar adalah mengajak banyak orang untuk berwisata menjelajahi Jakarta dan sekitarnya dengan menggunakan moda transportasi umum berbasis rel ini.
2 Comments Add yours