Saat ini memiliki rumah menjadi salah satu prioritas bagi setiap orang yang berniat untuk mandiri. Mandiri disini sih maksudnya rumahnya tidak lagi menumpang dengan rumah orang tua. Memilih untuk mandiri adalah langkah kecil yang dapat berdampak pada perubahan yang besar dalam hidup seseorang. Sebabnya rumah adalah tempat kita untuk beristirahat, berkumpul dan bersosialisasi, serta tempat kita untuk berlindung.
Masalahnya memilih rumah tak pernah menjadi persoalan yang mudah untuk sebagian orang yang baru pertama kali mencoba untuk mandiri. Yang dimaksud memilih rumah disini bukan hanya beli tapi juga menyewa atau intinya apapun itu yang penting rumah yang kita tempati beda dengan rumah yang biasa kita tinggali dengan orangtua.
Ada banyak cara yang bisa digunakan untuk memilih lokasi rumah, salah satunya dengan menggunakan Feng Shui. Berdasarkan Feng Shui ada beberapa pedoman umum yang harus diketahui, salah satu pedoman tersebut adalah lokasi.
Menurut Pakar Feng Shui, Aries Harijanto, ada lokasi – lokasi yang harus dihindari untuk dibuat tempat tinggal diantaranya adalah (1) Daerah pegunungan yang kering vegetasi tanaman ; (2) Daerah sering terjadi gempa bumi ; (3) Tanahnya adalah tanah lembab atau tanah gerak yang dulunya bekas sebuah rawa ; (4) Lokasi rumah lebih rendah daripada jalan utama atau jalan raya ataupun jalan yang paling dekat dengan lokasi rumah yang bersangkutan; (5) Rumah tetangga depan lokasinya terlalu atau agak berdekatan dengan rumah yang bersangkutan; (6) Daerah pertambangan; (7) Tanahnya keras dan berbatu; (8) Dekat dengan instalasi listrik tegangan tinggi; (9) Tanah tersebut dulunya bekas tanah pemakaman; dan (10) Lokasi rumah yang dekat dengan tempat ibadah atau rumah potong hewan
Untuk orang – orang yang bekerja di Jakarta, kerumitan akan bertambah, mengingat faktor kenyamanan, keamanan, dan juga kemacetan yang sering terjadi di Jakarta. Untuk itu, penting diperhatikan soal suasana lingkungan, fasilitas, akses transportasi, dan anggaran yang dimiliki. Di Jakarta, jarak tempuh tidak lagi menjadi satu – satunya faktor karena bisa jadi jarak tempuhnya dekat tapi memerlukan waktu tempuh yang jauh lebih lama.
Karena itu menurut okezone.com, jarak juga berkaitan dengan sarana transportasi. Lokasi hunian di Depok yang berjarak 40 km dari Jakarta atau di Serpong yang berjarak sekitar 25 km dari Jakarta, pasti berbeda jika ditempuh dengan sarana kereta api, dibandingkan dengan mobil.
Kalau anggaran yang tersedia cukup memadai, maka hal yang paling baik dalam memilih lokasi tempat tinggal adalah sebisa mungkin sangat dekat dengan lokasi kerja. Karena hal itu akan membawa banyak keuntungan, karena anda tidak membutuhkan mobilitas yang sangat tinggi hanya untuk menuju ke kantor.
Tapi kalau anggaran anda tidak cukup memadai, pilihan tinggal di pinggiran Jakarta mungkin cocok. Namun, anda harus mempertimbangkan faktor aksesibilitas transportasi dari rumah menuju ke tempat kerja. Sangat disarankan agar anda dapat memilih lokasi tempat tinggal yang dekat dengan Stasiun KRL. Atau bisa juga memilih lokasi rumah yang dekat dengan jalur TransJakarta, APTB, ataupun jalur kereta MRT yang sedang dibangun. Percayalah, jika anda memilih lokasi tempat tinggal dengan pertimbangan dekat dari Jalan Tol malah membutuhkan waktu yang lebih lama ketimbang memilih tempat tinggal yang dekat dengan Stasiun KRL.
Untuk keperluan memilah dan memilih tempat tinggal tersebut, sering – seringlah membaca majalah untuk dapat membantu anda menemukan lokasi rumah yang tepat. Atau bisa juga melongok ke beberapa perusahaan online untuk memilah dan memilih bakal calon tempat tinggal anda. Penting juga untuk melihat situs asosiasi perusahaan pengembang sebagai bahan referensi tambahan.
Nah, dengan berbekal informasi yang cukup, diharapkan anda dapat mengambil keputusan terbesar dalam hidup anda; mandiri.
Ini sih saya banget. Waktu nyari-nyari rumah salah satu faktor yang jadi pertimbangan adalah lokasi harus terjangkau dari stasiun KRL. Pada akhirnya dihadapkan pada 2 pilihan, harga lebih mahal, dekat dengan sta KRL (10 menit), dan luasan lebih kecil VS harga lebih murah, luasan lebih besar, tapi butuh effort lebih menuju stasiun KRL (25 menit).
Akhirnya pilihan kedua sih, jadi mix moda transport deh, motoran ke stasiun lanjut KRL 🙂 Tapi tetep jauhhh lebih cepat dibanding dengan naik kendaraan umum lainnya sih
LikeLike