Sebenarnya sudah sering dibahas soal bagaimana memperbaiki ketepatan waktu perjalanan @CommuterLine, diantaranya adalah agar Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) berhenti di batas – batas kota seperti di Bekasi dan juga Maja. Silahkan pelajari pendapat saya yang awam ini disini dan disini. Sampai – sampai saya sendiri ragu, apakah pemberlakuan jadwal baru dapat efektif?
Kenapa harus berhenti? Ya karena relnya cuma ada satu dan digunakan secara bersama antara @CommuterLine dan KAJJ. Bagaimana mungkin berharap ada ketepatan waktu, saat satu rel digunakan secara bersamaan? Mustahil rasanya.
Dan dugaan saya memang benar serta terkonfirmasi oleh pernyataan dari Tri Handoyo, Direktur Utama PT KCJ. Menurutnya selama rel tersebut dipakai bersamaan antara @CommuterLine dan KAJJ, maka perjalanan @CommuterLine tak akan pernah bisa tepat waktu.
Bagaimana soal double track antara Bekasi dan Manggarai yang sempat ditulis sebagai solusi atasi perjalanan @CommuterLine? Hehehe, saya memang nggak kuasai lapangan banget, tapi rasa-rasanya sulit berharap pemerintah segera melaksanakan pembangunan double track tersebut.
Iya sih, pemerintah sempat berencana membangun double track dari Bekasi hingga Manggarai. Namun masalahnya dalam berita yang dilansir Tempo tersebut, Pak Tri Handoyo saja tidak bisa memastikan kapan pembuatan double track tersebut dapat direalisasikan. Ia bahkan berseloroh agar berdoa agar pemerintah yang baru bisa segera merealisasikan double track untuk perlintasan kereta.
Nah, gimana dengan jalur – jalur lain kalau saja jalur Bekasi – Manggari sudah DDT (double double track)? Berharap saja pemerintah juga adil dan bangun DDT di jalur – jalur lain hehehehehe. Kalau nggak ya mungkin di jalur lain akan tetap terlambat.
Lama kan? Mendingan juga KAJJ berhenti saja di batas – batas kota. Dan perbaiki fasilitas stasiun agar terjadi konektivitas antara @CommuterLine dan KAJJ. Soal elevated railways yang mau dibangun ya tetap saja bangun, toh baik buat keselamatan pemakai jalan yang lain.
Makanya nggak heran kalau kampanye PT KCJ sekarang bukan jadwal tapi posisi @CommuterLine secar real time. Nggak percaya? Cek aja aplikasinya di playstore hehehe
DDT sih sekarang udah dibangun. Relnya belum dipasang, tapi bantalan udah dipasang.
Sebenernya ketepatan waktu bisa aja dicapai, tapi dengan menyingkirkan penyebab-penyebabnya, teknis maupun non-teknis
Kalo dari teknis, ada banyak: gangguan wesel, sinyal, rangkaian itu sendiri, LAA, dll. Plus rel yang masih digunakan bareng-bareng sama KA Lokal, KAJJ, dan kereta barang. Lihat saja, dari semua rel komuter di Jabodetabek, nyaris semuanya dipake bareng sama kereta jenis lain. Yang eksklusif cuma Tangerang. Solusinya entah pemisahan total rel atau pake hitung-hitungan matematika kapan KAJJ dateng, kapan komuter dateng (yang sangat-sangat tidak mungkin mengingat keterlambatan KAJJ maupun KRL gak bisa diprediksi). Setidaknya untuk masalah teknis, masih bisa diselesaikan kalo sarana-prasaranya dibenahi.
Non-teknis? Contoh: kereta mau berangkat tapi penumpang ada yang maksa masuk (meskipun sudah penuh parah), akhirnya telat 2 menit…untuk satu stasiun! Kl KRL tersebut lewat 4 stasiun, total keterlambatan 8 menit, akhirnya terjadi domino effect yang berujung antrian kereta di stasiun macam Manggarai, akhirnya telatnya beruntun dan makin parah. Selain itu ada juga KRL yang malah bertingkah kayak kereta carteran: gak berangkat karena nungguin penumpang lambat yang baru masuk di gate. Jika sudah waktu berangkat yan harusnya berangkat, atau bakal kena efek terlambat kereta di belakangnya. Nah hal-hal non teknis ini yang sering dilupain tapi justru jadi salah satu kontributor terbesar keterlambatan kereta.
Jika saja masalah ketepatan waktu ini bisa diselesaikan (tak perlu selevel Jepang lah yang sampai detik ketepatan waktunya, minimal level menit dengan batas toleransi telat), orang bakal lebih percaya untuk naik KRL.
Tapi setidaknya saya apresiasi usaha KCJ maupun Kemenhub yang berusaha supaya kereta gak telat dengan bikin DDT ini. Saya juga akhir-akhir ini malah menemukan kereta yang kecepetan berangkat (ya, kecepetan. misal jadwalnya 15.19, keretanya udah berangkat jam 15.16) Meskipun masih saya anggap tidak tepat waktu…
Sedikit opini dari penumpang KRL rutin yg awam, CMIIW
LikeLike
@Rudolf
Saran yang menarik namun kenapa nggak coba nulis untuk bikin satu artikel saja disini. Lebih bagus dan mudah koq 🙂
LikeLike
bagus deh kalo akhirnya sudah bisa dipantau rela time via apps di smartphone 🙂
LikeLike