Bike Sharing pada umumnya dikenal di kota – kota yang sudah cukup maju yang dipicu oleh banyaknya jumlah pengguna sepeda di kota tersebut. Jumlah pengguna sepeda di suatu kota telah menjadi salah satu indikator bagi kemampuan kota untuk menyediakan sarana transportasi yang terjangkau, tidak menyumbang polisi, dan memudahkan mobilitas yang tinggi.
Saking mulai populernya bike sharing malah ada yang namanya The Bike Sharing World Map. Peta ini menunjukkan lokasi dimana program bike sharing berfungsi, program bike sharing yang diusulkan dan program bike sharing yang berakhir atau gagal di seluruh dunia.
Bandung merupakan kota pertama di Asia Tenggara yang mempunyai program bike sharing. Diluncurkan pada masa pemerintahan Walikota Dada Rosada di arena Car Free Day (CFD) Buahbatu, pada 10 Juni 2012. Program ini diinisiasi oleh komunitas @BikeBdg yang peduli akan masalah kemacetan di Kota Bandung.
Earth Policy Institute juga merilis data menarik tentang bike share ini. Pada permulaan 2014, telah 600-an kota di 52 negara mengadakan program bike-sharing dengan armada lebih dari 570.000 sepeda. Wuhan, salah satu kota terbesar di Republik Rakyat Tiongkok adalah kota yang memiliki Program bike-sharing terbesar yang melibatkan partisipasi 9 juta orang serta 90.000 sepeda yang di-share.
Sayangnya, program ini tidak atau belum ada di Jakarta. Padahal program bike sharing ini sebenarnya bisa dimulai dari struktur jaringan transportasi massal yang paling solid; @CommuterLine. Setiap harinya terjadi lebih dari 600 ribu transaksi di @CommuterLine artinya ada pergerakan yang cukup besar dan dapat menjadi pasar potensial untuk menggerakkan program ini.
Benar, di @CommuterLine memang bisa membawa sepeda lipat. Tapi dengan kondisi yang padat, rasanya membawa sepeda lipat bukanlah pilihan yang bijak, karena dapat mengganggu penumpang lainnya.
Sekarang ini saya mulai melihat cukup banyak sepeda yang diparkir di stasiun – stasiun @CommuterLine. Suatu awal yang bagus sebenarnya untuk menggelar program bike sharing, asal saja stasiun @CommuterLine dibuat ramah terhadap pengguna sepeda. Sayangnya, saya belum pernah lihat ada stasiun @CommuterLine yang ramah terhadap pengguna sepeda. Benar, sepeda memang bisa parkir di halaman stasiun, tapi area khusus sepedanya malah nggak ada. Yang ada kalau sepeda mau parkir, sepedanya diikat dengan pagar – pagar besi yang ada di stasiun sih.
Membuat stasiun ramah terhadap pengguna sepeda adalah titik awal untuk untuk menggelar program bike sharing di stasiun – stasiun yang terletak di pusat – pusat bisnis Jakarta. Tentu program seperti ini bisa berjalan kalau PT KCJ dan Pemerintah Jakarta mau bekerja sama sehingga dapat menggerakan para pengguna @CommuterLine untuk menggunakan sepeda. Tanpa kerjasama dan koordinasi, program ini lambat laun akan berhenti dengan sendirinya.
Bagaimanapun juga suatu niat baik tetap membutuhkan kerjasama dan koordinasi yang baikkan?
Terima kasih atas informasinya,Program Bike Sharing di Stasiun @CommuterLine ini seperti apa sih??
LikeLike