Tri Handoyo, Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek (PT. KCJ), dalam jumpa pers di stasiun Juanda mengatakan bahwa sepanjang 2014 tercatat ada ada 200 juta orang yang menggunakan jasa @CommuterLine. Pada 2014, PT KCJ telah mengoperasikan 65 rangkaian KRL dengan 739 perjalanan per hari.
Jumlah ini menurut Tri akan terus bertambah, karena itu Perusahaan akan mendatangkan 120 kereta pada 2015. PT KCJ menargetkan penambahan frekuensi perjalanan sebanyak 100 perjalanan dengan target penumpang 250 juta orang pada 2015. Untuk memenuhi target ini, perusahaan akan mengoptimalkan perjalanan di siang hari dan melakukan perawatan KRL pada malam hari
Menurut Dwiyana, Direktur Operasional dan Sarana PT KCJ, perusahaan mendapatkan target untuk mengangkut 1,2 juta penumpang/hari pada 2019.
PT KCJ juga mengklaim bahwa angka gangguan yang kerap terjadi seperti AC mati dan pengereman kini telah mengalami penurunan. Sistem persinyalan juga disebutkan mengalami penurunan angka gangguan hingga 46,61 persen dibandingkan pada 2013.
Dwiyana mengatakan bahwa PT KCJ melakukan upaya penggantian untuk armada yang terlalu tua, perusahaan juga telah menambah electronic gate serta memperbaiki toilet di stasiun agar standarnya sama dengan Hotel bintang lima.
Saat ini, PT KCJ telah bekerja sama dengan Sony FeliCa untuk mengembangkan sistem tiket elektroniknya. Teknologi ini diklaim dapatmembaca beragam jenis tiket elektronik dari berbagai provider, baik dari bank maupun PT KCJ sendiri. Sistem canggih ini tak hanya dalam bentuk kartu tapi dalam bentuk gelang dan ponsel pintar yang telah disematkan teknologi NFC Mobile Contactless.
Biar gak penasaran nih inovasi terbarunya kcj next KMT gelang bekerja sama dengan sony pic.twitter.com/Obt4HSKA7O
— KRL Ekonomi (@KRLEkonomi) February 3, 2015
//platform.twitter.com/widgets.js
Dengan pembaharuan ini, PT KCJ diklaim akan memiliki salah satu sistem e-Ticketing paling maju di Asia Pasifik. Sistem ini serupa dengan yang digunakan oleh Hongkong MTR dalam hal kemampuan mengakomodir berbagai platform dalam satu sistem. Tak heran jika Direktur Utama PT KCJ Tri Handoyo terus membanggakan sistem FeliCa.
Saat ini, menurut Tri Handoyo, hanya sistem yang diadopsi oleh PT KCJ yang telah bisa menerima tiga tipe chip sekaligus dalam 1 sistem. Teknologi ini akan memudahkan integrasi antar moda. PT KCJ juga menyatakan kesiapannya untuk terintegrasi dengan tiket elektronik yang digunakan oleh Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta.
PT KCJ mengklaim bahwa jumlah transaksi e-Ticketing untuk KRL Jabodetabek adalah tertinggi di Indonesia dibandingkan moda transportasi lainnya. Tri Handoyo berharap nantinya ada sistem tiket elektronik tunggal yang terintegrasi untuk berbagai keperluan, seperti untuk naik bus TransJakarta hingga kartu tol.