Di akhir November 2015, para penumpang @CommuterLine dikejutkan dengan berita mengenai rencana PT KCJ untuk menghapus fasilitas free out yang selama ini dinikmati oleh para penumpang. Terkait dengan rencana ini, ada pro kontra dari para netizen atas rencana dari PT KCJ ini. Kami sendiri lalu mengadakan polling kecil melalui twitter untuk melihat bagaimana netizen merespon rencana dari PT KCJ ini .
Dalam kesempatan yang lain, kami juga mewawancarai dua penumpang setia @CommuterLine yaitu Mega Karina dan Herry untuk melihat tanggapan penumpang mengenai rencana PT KCJ ini.
Mega, pemilik akun @emmjhi, mengaku jika dirinya tidak keberatan dengan rencana dari PT KCJ. Menurutnya, untuk ketertiban ini diperlukan karena ada beberapa oknum penumpang yang menyalahgunakan fasilitas free out. Mengenai rencana penalti Rp. 2000 untuk para pemegang KMT, Mega juga tidak keberatan sepanjang ada transparansi mengenai penggunaan penalty tersebut. Tapi ia mengaku keberatan jika para pengguna THB malah kehilangan biaya tiket. Menurutnya, mestinya cukup dikurangi saja dengan biaya tiket yang telah dikeluarkan.
Dalam kesempatan yang terpisah, Herry menegaskan beberapa poin penting sehubungan dengan rencana PT KCJ tersebut.
- Memang betul ada pihak2 yg memanfaatkan free out ini untuk kepentingan pribadi, dan bila tidak ditangani bisa merugikan PT KCJ sebagai operator
- Namun harus dilihat juga, berapa % yg melakukan modus tsb dari total pelanggan penumpang KRL yg ada saat ini
- Apakah jumlah yang melakukan pelanggaran tsb cukup signifikan utk mengatakan, oke free out kami hapus karena berpotensi merugikan
- Saya lihat PT KCJ tidak ada niat utk mengatasi free rider yg memanfaatkan free out dilapangan, seperti memperketat penjagaan di gate out dan get in, mereka lebih suka cara praktis, hapuskan saja free outnya. Atau sbnrnya PT KCJ bisa secara sistem melihat KMT mana yg melakukan tap in tap out, lalu tap in dan tap out lagi dalam waktu yg berdekatan. Blok saja kartunya.
- Free out memang ada plus minusnya, saya harap PT KCJ mau melihat lebih banyak plus atau minusnya sebelum mengambil kebijakan penghapusan free out
Selain itu Herry juga mengkritik tentang rencana penalty Rp 2000 untuk pemegang KMT dan hilangnya biaya tiket untuk pemegang THB. Ia memberikan ilustrasi menarik, karena menurutnya modus free rider hanya bisa dilakukan oleh para pemegang KMT
“Penumpang a dan b berangkat dari stasiun c ke stasiun d. Di Stasiun C, si A tap in, setelah tap in, dia tap out tapi a nggak keluar dari stasiun c.
KMT yang statusnya tap out tadi segera diberikan ke si b agar bisa masuk Stasiun c, lalu si b tap in dan berhasil masuk ke stasiun c tanpa harus beli tiket.
Di stasiun d, si a tap out keluar stasiun, setelah tap out, si a tap in lagi, tapi si a nggak masuk stasiun. KMT yang statusnya tap in tadi segera diberikan ke si b, lalu si b segera tap out dengan KMT tersebut
Akhirnya a dan b bisa berangkat dari stasiun c ke d dengan 1 KMT saja.”