
Didatangkan sebagai antisipasi kenaikan jumlah penumpang dan secara resmi diperkenalkan kepada publik oleh @CommuterLine pada bulan Februari 2014, KRL seri 205 dengan formasi 10 kereta (SF10) yang didatangkan dari perusahaan East Japan Railway Company langsung menjadi primadona di lintas Jakarta Kota-Bogor. KRL ini menawarkan kapasitas angkut yang lebih banyak dan kereta yang lebih nyaman dari kereta-kereta seri lain yang sudah didatangkan terlebih dahulu.
Saat itu, ada 18 rangkaian KRL yang didatangkan sejak akhir tahun 2013 sampai dengan pertengahan tahun 2014, dan kini dari 18 rangkaian itu hanya 16 rangkaian yang bisa dioperasikan.

Setelah mendatangkan 18 rangkaian tersebut, @CommuterLine mendatangkan kembali KRL dengan seri yang sama, namun formasinya berbeda, yaitu 8 kereta (SF8). Jumlah rangkaian yang datang ini lebih banyak, yaitu 22 rangkaian. Dan terakhir, @CommuterLine mendatangkan lagi 20 rangkaian dengan formasi 6 kereta (SF6), yang kini dioperasikan sebagai KRL dengan formasi 12 kereta (SF12).

Untuk menjawab masalah itu, akhirnya @CommuterLine membuat solusi jangka pendek, yaitu dengan mengacak-acak formasi KRL seri 205 SF8 tadi menjadi SF10 dan SF12. Hal ini diutarakan langsung oleh Direktur Teknik @CommuterLine yang kini menjabat sebagai Kepala Daerah Operasi 1 Jakarta, Jhon Robertho, dalam acara Gathering Komunitas di Dipo Depok yang diselenggarakan pada akhir Januari yang lalu.
Pada saat itu, sudah ada 2 rangkaian seri 205 SF8 yang dijadikan SF10 oleh @CommuterLine, dengan mengorbankan 1 rangkaian SF8 lainnya. Pemanjangan rangkaian seluruhnya dilakukan di Dipo Depok, karena hanya Dipo Depok yang memiliki tempat parkir (stabling) yang cukup luas untuk menampung sisa-sisa rangkaian yang dikorbankan untuk pemanjangan rangkaian tersebut.
Sampai saat ini, sudah ada 6 rangkaian seri 205 SF8 yang dijadikan SF10, dengan mengorbankan 3 rangkaian seri 205 SF8 lainnya. Dan dari 3 rangkaian yang dikorbankan tersebut, hanya 1 rangkaian yang masih dapat dioperasikan sebagai SF4 dengan cara menukar kereta trailer dengan kereta motor dari KRL SF6. Dalam pengoperasiannya, 1 rangkaian SF4 ini digabungkan dengan rangkaian seri 205 SF8 sehingga menciptakan rangkaian SF12 baru. Sedangkan 2 rangkaian lainnya untuk saat ini tidak dapat dioperasikan.

Dengan bertambahnya jumlah rangkaian seri 205 SF10, maka jalur-jalur yang tadinya hanya menggunakan KRL-KRL SF8 apapun serinya, sekarang sudah mulai menggunakan seri 205 SF10. Bahkan, di Green Line Tanah Abang-Maja jumlah rangkaian SF10 sudah melebihi rangkaian SF8. Sampai saat ini, sudah ada 22 rangkaian KRL seri 205 SF10 yang beredar di seluruh Jabodetabek, dengan rincian 6 rangkaian di Green Line, 2 rangkaian di Blue Line, 3 rangkaian di Yellow Line, dan 11 rangkaian di Red Line.
Jumlah tersebut masih bisa bertambah, karena masih ada rangkaian seri 205 SF8 yang belum diacak-acak, dan juga ada KRL seri 205 SF10 asli yang sempat mati suri, sudah hidup kembali, namun belum berdinas lagi. Juga 6 rangkaian KRL seri 6000 Tokyo Metro yang kabarnya akan didatangkan kembali pada tahun ini akan menggunakan formasi aslinya, yaitu 10 kereta.
MPSCLFJRN
Kapan ya krl commuter line tipe kfw i9000 bisa beroprasi di lintas jakarta bogor
LikeLike