Soal Tiket, Sedikit Saran untuk @CommuterLine


Dalam perjalanan menggunakan MTR Hong Kong ada hal menarik yang patut dicermati, yaitu soal tiket. Kenapa tiket? Karena ini pembeda dasar antara MTR dan KCJ dalam mengelola soal tiket

Untuk menggunakan CommuterLine ada 2 jenis tiket yang paling penting, yaitu Tiket Harian Berjaminan dan Kartu Multi Trip

  • Tiket Harian Berjaminan hanya dapat digunakan sekali pada hari pembelian juga dengan menyerahkan jaminan sebesar Rp. 10.000 dan membayar sejumlah uang sesuai jarak perjalanan. Tiket ini bisa digunakan berkali – kali dengan model isi ulang selama tidak kadaluarsa dan dapat di refund
  • Sementara untuk KMT, kita membeli seharga Rp. 50.000 dengan biaya kartu Rp. 20.000 (kalau nggak salah) plus saldo Rp. 30.000. Kartu ini bisa di refund dengan prosedur yang cukup rumit dan biaya kartu tidak kembali, cuma saldo yang kembali
  • Untuk anak – anak dengan tinggi badan kurang dari 90 cm tidak perlu membeli tiket. Diatas tinggi badan yang ditentukan harus bayar tariff dewasa meskipun masih anak – anak

Sementara menggunakan MTR Hong Kong ada dua jenis tiket yaitu tiket harian dan tiket multi trip

  • Tiket single trip yang hanya dapat digunakan sekali pada hari pembelian, tidak ada jaminan dan langsung ditelan mesin pada saat keluar. Dibeli sesuai jarak perjalanan
  • Tiket multi trip dengan octopus yang dibeli seharga HKD 150 dengan biaya jaminan HKD 50 dan saldo HKD 100. Kartu ini bisa di refund dengan sangat sederhana dan sangat cepat dengan biaya potongan HKD 9
  • Untuk anak – anak sampai dengan umur 11 tahun diberikan diskon khusus yang berlaku untuk tiket single trip ataupun tiket multi trip. Desainnya beda dengan tanda concession card. Tarif ini berlaku pula untuk lansia. Nggak diperiksa juga sama petugasnya kecuali kalau ketahuan kali ya hehehehe

Intinya, saya suka bingung dengan prosedur refund KMT yang lebih ribet ketimbang refund THB. Mestinya tiket CommuterLine juga mencontoh model di Hong Kong, minimal refundnya nggak ribet dan semua biaya kembali. Mau dipotong uang juga boleh. Asal nggak ribet. Saran saja sih, mudah-mudahan diterima.

Tiket untuk anak – anak dan lansia juga sepertinya perlu ditinjau ulang. Minimal perlu ada perbedaan minimal bukan untuk tariff dasar pertamanya

Advertisement

2 Comments Add yours

  1. Gaksukatimun says:

    Soal tiket ini ternyata ada beberapa kelemahan yang tadinya untuk mengurangi kerugian, malah menjadi celah baru.

    Contohnya, beberapa waktu yang lalu saya mengantar ibu mertua ke stasiun Sudirman dari stasiun Cilebut. Di stasiun Sudirman saya sudah janjian dengan adik saya untuk menjemput ibu mertua.
    Setelah bertemu dengan adik, saya pun hendak menuju tempat tap out di stasiun Sudirman. Namun, adik saya melarang dan menyuruh saya untuk tap out di tempat saya tap in, yaitu stasiun Cilebut. Alasannya keluar/masuk di stasiun yang sama cuma kena biaya Rp 3.000. Bandingkan kalau saya tap out di stasiun Sudirman, kena biaya Rp. 5.000 lalu meneruskan perjalanan kembali ke stasiun Cilebut, kena biaya Rp. 5.000 sehingga total biaya Rp. 10.000.

    Kebijakan keluar/masuk di stasiun yang sama kena biaya Rp 3.000 merupakan konsekuensi penghapusan fasilitas free out di stasiun yang sama sebelum 1 jam.
    Ternyata, penghapusan ini memiliki celah yang lain.

    Selamat mencoba2 rekan Commuters

    Like

    1. hyudd says:

      berarti masnya gak keluar dari stasiun yah?
      kalo gitu sih memang gak kena biaya perjalanan…
      pas tap out di stasiun yang sama hanya dikenakan Rp 3000, jadi bisa keliling-keliling dulu, cuman gak bisa keluar stasiun, misalnya saya dari bogor menuju jakarta kota lalu ke Bogor lagi itu cuma Rp 3.000, selama gak tap out di Jakartakota

      https://polldaddy.com/js/rating/rating.js

      Like

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s