Ada pengumuman terbaru dari PT KCI terkait dengan peron penumpang di stasiun Duri
#RekanCommuters Mulai hari ini, KRL tujuan Stasiun Tangerang di Stasiun Duri di layani di Jalur 5 untuk naik turun penumpang dan KA Bandara akan di layani di jalur 3/4.
— Info Commuter Line (@CommuterLine) March 25, 2018
Pengumuman ini tidak disambut dengan gembira oleh netizen
πππ pic.twitter.com/S8NY4iKnSd
— Lintas Tangerang (@JalitaTangerang) March 26, 2018
Tolong kalo mau implementasi kebijakan tuh dipikir dengan matang baik buruknya. 10 gerbong KRL dari Tangerang full disuruh pindah peron pake satu eskalator doang??? Gak mikir chaosnya pagi ini gimana? Jangan sampe nanti ada kasus eskalator roboh ya!!!
— Guess it! (@Guessit20) March 26, 2018
Padat, apakah tidak bisa diminimalkan? Eskalator Cuma 1 penumpang ribuan. Mohon diperhatikan guna mengurangi keributan, kerusuhan, bahkan sangat menyusahkan ibu hamil, membawa anak, bahkan manula. @CommuterLine coba lebih bijak dalam mengatur.
— novilasari (@novilasari_mpi) March 26, 2018
Bahkan ada yang sampai membandingkan dengan kondisi di Stasiun Tanah Abang
Another stupid policy ππππ
Shame of you @CommuterLineKalau bisa mikir sih, coba hitung berapa waktu yang diperlukan untuk perpindahan 700-an orang dengan hanya 1 eskalator ukuran lebar 1 meter.@kemenhub151 @KAI121 https://t.co/267TB8S4wa
— Teguh Rulianto (@rullyiswan) March 26, 2018
Coba bantu @CommuterLine mengumpulkan bahan untuk evaluasi perpindahan penumpang di #St.Duri. Sebagai perbandingan kita pakai St.TnhAbang.
Fakta #1: di St.TnhAbang ada 3 tangga manual dan 1 eskalator, di St.Duri hanya ada 1 eskalator dan 1 crossing.@JalitaTangerang— Teguh Rulianto (@rullyiswan) March 26, 2018
Fakta #2: Lebar peron (5 & 6) KRL Serpong di St.TnhAbang 2 kali lebih lebar dari lebar peron 5 KRL Tangerang di #St.Duri.@CommuterLine @JalitaTangerang
— Teguh Rulianto (@rullyiswan) March 26, 2018
Adriansyah Yasin, aktivis FDTJ juga mengkritik soal model perpindahan penumpang di stasiun Duri ini
Bicara soal St. Duri yang problematik ini. Secara desain memang flow penumpang lin Tangerang lebih masuk akal di jalur 5 dengan ARS di jalur 3 & 4, namun dari awal saya menebak bahwa posisi tangga yang sangat buruk bakal membuat kekacauan. Yang Klaustrofobik bisa gila disini. pic.twitter.com/4bxyiwuWjA
— Adriansyah Yasin Sulaeman (@adriansyahyasin) March 26, 2018
Yang bisa @CommuterLine lakukan:
Bangun JPO tambahan dengan TANGGA dan eskalator di sisi selatan stasiun, kembalikan penyeberangan sebidang sementara hingga JPO baru itu selesai dibangun.
Sudah saatnya desain transportasi massal didesain untuk menampung kapasitas MASSAL pic.twitter.com/oHNg1KpZMO
— Adriansyah Yasin Sulaeman (@adriansyahyasin) March 26, 2018
Gambar diambil dari sini
Share this:
- Click to share on Twitter (Opens in new window)
- Click to share on Facebook (Opens in new window)
- Click to share on WhatsApp (Opens in new window)
- Click to share on Telegram (Opens in new window)
- Click to share on Skype (Opens in new window)
- Click to share on Pinterest (Opens in new window)
- Click to share on LinkedIn (Opens in new window)
- Click to email a link to a friend (Opens in new window)
- Click to print (Opens in new window)
Woalahhhh kak kasian bener, kebayang gimana keadaannya pas pada pindah, apalagi cuma 1 eskalatornya.
LikeLike