Dear Pak Budi Karya yang baik

Kami menulis surat terbuka ini karena ada pemberitaan bahwa PT KAI mengusulkan pengadaan KRL Kelas Premium beroperasi di Jabodetabek. Salah satu konsiderasinya adalah sebagai kompensasi bagi PT KAI karena  mendapat berbagai penugasan proyek infrastruktur transportasi pemerintah. Selain itu juga terdapat pengumuman di situs PT KCI yang sedang mempersiapkan KRL Kelas Premium.

Peningkatan pelayanan adalah hal seharunya dilakukan oleh setiap transportasi umum, namun membedakan warga dengan pembedaan kelas berdasarkan ketebalan dompet juga merupakan hal yang tidak dapat kami cerna dengan baik.

Kami punya 3 pertanyaan terkait usulan ini

Pertama, apakah usulan ini telah dilakukan diskusi dengan perencanaan dengan matang dengan semua stakeholder terkait? Ingatkah bahwa pemerintah telah menugaskan PT KCI untuk mengejar pertumbuhan penumpang sampai dengan 1,2 juta per hari. Tidakkah ini akan menghalangi target pertumbuhan dari pemerintah yang telah dibebankan pada PT KCI.

Kami berharap, kejadian KA Bandara yang diklaim mampu menurunkan kemacetan ke arah bandara namun pada kenyataannya malah tidak mengurangi kemacetan dan justru terancam mengalami kerugian dari kegiatan operasional KA Bandara Soekarno-Hatta karena tingkat okupansi yang masih rendah.

Kedua,  Pada tingkat implementasi bagaimana cara perusahaan dapat membedakan penumpang kelas premium dan non premium? Apakah akan ada pemberlakuan seperti jadwal masuk ke peron seperti yang ada di stasiun BNI City? Dengan jumlah kepadatan penumpang yang terjadi sekarang, rasanya sulit membuat perbedaan penumpang kelas dompet tebal dengan penumpang kelas dompet tipis.

Ketiga, Apakah akan ada akibat pada jadwal perjalanan kereta? Pengoperasian kereta bandara telah berdampak pada pengurangan jadwal perjalanan kereta komuter. Tidakkah ini menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah?

Demikian surat terbuka kami pak, saya tahu jadwal anda padat dan sangat sibuk. Kami nggak cukup yakin, kalau anda akan membaca surat dan pertanyaan kami dan bahkan sempat membalas surat kami ini.

Tapi kami berharap, surat kami dapat anda baca dan membalasnya

Salam hormat

Penumpang Setia Kereta Komuter Jakarta